Denpasar | Senin, 13 Oktober 2025 – BPBD Bali menerima kunjungan koordinasi dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali serta Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Bali untuk membahas penanganan rabies. Pertemuan ini juga membahas isu yang berkembang saat ini terkait pembuangan anjing dan peningkatan populasi anjing liar yang menjadi salah satu sumber penularan salah satu zoonosis di Bali yaitu rabies. 

Kalaksa BPBD Bali mengapresiasi dukungan berbagai pihak, termasuk perhatian dari Konsulat Jepang terhadap layanan informasi penanganan zoonosis rabies di Bali yang saat ini dikelola melalaui  dashboard BPBD Provinsi Bali. Namun, ia menegaskan bahwa penguatan Tim Koordinasi (Tikor) kabupaten/kota menjadi poros utama dalam percepatan pengendalian zoonosis, Pemerintah Provinsi akan terus mendorong peran tersebut dan melaksanakan pendampingan strategis.

Tikor Provinsi bersama dengan BBVet, LSM dan seluruh stake holder terkait dalam jangka pendek memfasilitasi media informasi dan edukasi kepada masyarakat serta penyusunan rencana jangka panjang pengendalian zoonosis kedepan sehingga meningkatkan  pemahaman masyarakat dan meningkatkan efektifitas pelaksanaan pengendalian zoonosis di Bali.