Berita

WUJUDKAN PENANGGULANGAN BENCANA INKLUSIF, BPBD BALI SELENGGARAKAN LOKAKARYA ETIKA KOMUNIKASI DENGAN DIFABEL

BPBD Bali | Denpasar, 16 Desember 2025 - BPBD Provinsi Bali menyelenggarakan Lokakarya Etika Komunikasi dengan Ragam Difabel guna membangun pelayanan kebencanaan yang inklusif. Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman  para pemangku kepentingan dalam berinteraksi dengan penyandang disabilitas, khususnya dalam situasi kebencanaan yang membutuhkan komunikasi cepat, tepat, dan inklusif


Dalam lokakarya ini, para peserta  mempelajari prinsip dan etika komunikasi yang menghargai keberagaman difabel mulai dari penggunaan bahasa yang tepat, sikap empatik, hingga pendekatan yang setara. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Gede Teja dalam sambutannya menegaskan bahwa komunikasi yang baik dengan penyandang disabilitas berawal dari sikap saling menghormati, kesediaan untuk mendengarkan, serta kemampuan menyesuaikan cara penyampaian agar pesan dapat diterima dengan nyaman. 


Pelayanan penanggulangan bencana yang inklusif ditujukan bagi masyarakat lokal difabel maupun wisatawan difabel, sehingga seluruh pihak mendapatkan akses informasi, perlindungan, dan penanganan yang setara.


Memasuki musim hujan, Bali menghadapi tantangan serius akibat meningkatnya intensitas hujan yang dipengaruhi kemunculan siklon tropis. Dampaknya dirasakan hampir di seluruh wilayah Bali, mulai dari banjir, pohon tumbang, hingga tanah longsor yang tidak hanya berdampak pada masyarakat, tetapi juga sektor pariwisata. Dalam kondisi seperti ini, kelompok rentan termasuk penyandang disabilitas memerlukan perhatian dan layanan yang lebih responsif.


BPBD Provinsi Bali mendorong para mitra untuk berkomunikasi yang baik dan nyaman bagi difabel serta memiliki data terpilah khususnya terkait penyandang disabilitas. Diharapkan, sinergi ini dapat mendukung terwujudnya pelayanan penanggulangan bencana yang ramah difabel dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.