#semetonTANGGUH
Selasa (10/09), BPBD Provinsi Bali memfasilitasi kegiatan Sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) untuk kesiapsiagaan bencana bertempat di Ruang Rapat Utama Jayaning Singasana, Kantor Bupati Kabupaten Tabanan. Tujuan kegiatan ini untuk menekankan pentingnya Penilaian Ketangguhan Desa (PKD) serta keterlibatan perbekel dan lurah untuk memaksimalkan hasil kegiatan ini. Dengan sosialisasi ini, BPBD Bali berharap desa-desa di Tabanan dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai potensi bencana, sehingga tercipta masyarakat yang tangguh dan mampu menghadapi segala tantangan di masa depan.
Sekretaris BPBD Kabupaten Tabanan, Agung Raka Bhakta Wirawan berharap melalui KIE dan Penilaian Ketangguhan Desa yang dihadiri Se-Kecamatan Tabanan akan menjadi contoh bagi 9 kecamatan lainnya untuk menggugah aparat desa memfasilitasi desa rawan bencana menjadi Desa Tangguh Bencana.
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Provinsi Bali, Chassario Maraden, menjelaskan tentang pentingnya kegiatan pembuatan peta risiko bencana dan manajemen pengurangan risiko bencana. Selain itu, pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana hidrometeorologi dan berbagai program seperti Desa Tangguh Bencana (Destana) untuk meningkatkan kapasitas bencana di Bali.
Perwakilan dari BBMKG Wilayah III Badung menjelaskan mengenai potensi ancaman geologi dan dampak perubahan iklim, menekankan pentingnya monitoring dan kesiapsiagaan terhadap gempa dan tsunami. Selain itu, Dinas PMD Kabupaten Tabanan juga menekankan terkait pentingnya integrasi program penanggulangan bencana dalam APBDES. Ia menjelaskan kewenangan desa dalam penanggulangan bencana dan tata cara penggunaan anggaran darurat.