#semetonTANGGUH BPBD Provinsi Bali menghadiri Lokakarya Pengakhiran Fasilitasi Penguatan Ketangguhan Masyarakat pada 9 s.d 10 Juli 2024. Lokakarya ini dihadiri oleh BNPB, OPD Provinsi Bali, OPD Kabupaten Jembrana, Tim RMC Wilayah 2, serta Fasilitator Daerah. Pertemuan ini menghasilkan strategi keberlanjutan Destana serta penandatanganan berita acara serah terima aset oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Jembrana dan Tim RMC Wilayah 2 dengan saksi BNPB dan BPBD Provinsi Bali.
BNPB bersama Bank Dunia memfasilitasi penguatan ketangguhan masyarakat yang dikenal dengan Desa Tangguh Bencana (Destana) sejak 2023. Enam desa sasaran Program IDRIP di Kabupaten Jembrana yaitu Desa Perancak, Pengambengan, Air Kuning, Yeh Kuning, Delod Berawah, dan Penyaringan.
Pada kesempatan ini, Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Bali memberikan sambutan saat pembukaan. Berbagai strategi telah dilakukan BPBD Provinsi Bali dalam upaya peningkatan kapasitas pada objek-objek ketangguhan salah satunya percepatan Destana. Tantangan keberlanjutan Program IDRIP membutuhkan komitmen semua pihak. BNPB yang diwakili oleh Koordinator Tim Pentahelix berharap agar Destana Program IDRIP ini dapat direplikasi di semua desa/kelurahan.
Pada sesi penutupan, Kalaksa BPBD Kabupaten Jembrana menyampaikan penting sekali agar Pemerintah Desa dan masyarakat paham pentingnya kesiapsiagaan. Saat terjadi bencana, tidak diketahui kapan dan menimpa siapa, selain itu dibutuhkan waktu sampai BPBD dapat menjangkau lokasi bencana.