Berita

Testing Rutin Sirine Tsunami Provinsi Bali

Indonesia diketahui berada dalam jalur Ring of Fire. Indonesia berdiri di atas tiga lempeng Bumi. Ini membuatnya memiliki kondisi alam yang kompleks. Pertemuan tiga lempeng itu menghasilkan dua sisi bagi Indonesia. Di satu sisi Indonesia berlimpah berkah sumber daya alam, mulai mineral logam sampai panas Bumi. Namun sisi lainnya, tiga lempeng Bumi membuat Indonesia menjadi area ‘merah’, rawan bencana alam mulai dari gempa Bumi serta tsunami sampai letusan gunung berapi. Dalam mengambil langkah Penanggulangan Resiko Bencana salah satunya adalah melakukan Peringatan Dini kepada Masyarakat bila akan terjadi bencana. Salah satu peralatan untuk memberikan Peringatan Dini adalah Menara EWS yang mengeluarkan bunyi Sirine yang lansung bisa didengarkan oleh masayarakat yang berada pada daerah kawasan rawan bencana. Hal ini searah dengan visi dan misi Gubernur Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, yaitu "Terwujudnya Penanggulangan Bencana Provinsi Bali secara terencana, terpadu berbasis masyarakat dan teknologi".


Dengan berpedoman pada Pelayanan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Tahun 2012 tentang Protokol Sirine Tsunami, maka telah dilakukan testing aktivasi sirine INA-TEWS pada Hari Selasa, Tanggal 26 Juli 2022, Pukul 10.00 WITA yang dilakukan di Komputer Client Aktivasi Sirine Tsunami UPTD Pengendalian Bencana Daerah Provinsi Bali. Sirine berbunyi normal, tipe testing menggunakan satu hingga tiga bahasa,yaitu Bahasa Bali, Indonesia dan Inggris. Dari hasil uji memperlihatkan 9 (sembilan) sirine berfungsi dengan baik yaitu: Sanur, Kedonganan, Seminyak, Kuta, ITDC Nusa Dua, Tanah Lot, Seririt, Serangan, dan Tanjung Benoa.


Diharapkan melalui sarana ini dapat memberikan rasa aman dan peringatan evakuasi kepada masyarakat yang berada di pesisir pantai utamanya tempat wisata.