Denpasar, 20 Oktober 2025 – BPBD Provinsi Bali memfasilitasi kegiatan Sosialisasi Risiko Bencana dan Penyusunan Rencana Evakuasi Tsunami di Kantor Desa Sanur Kauh. Kegiatan diawali dengan sambutan Perbekel Desa Sanur Kauh, I Made Ada yang menyampaikan kondisi geografis wilayahnya yang berada di pesisir pantai dengan luas 386 hektar dan jumlah penduduk sekitar 11.000 jiwa. Dengan karakteristik tersebut, Desa Sanur Kauh menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi terdampak apabila terjadi bencana tsunami.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Bali, Ida Bagus Gede Widnyana Putra. Dalam arahannya dijelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pemasangan Bali Tsunami Early Warning System (BTEWS) portable di wilayah Desa Sanur Kauh. Sirine tersebut diaktifkan secara terpusat dari BPBD Provinsi Bali berdasarkan peringatan dini tsunami yang dikeluarkan oleh BMKG. Beliau juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat, termasuk penyusunan rencana evakuasi mandiri, penentuan titik kumpul, serta mekanisme penyebaran informasi peringatan dini yang efektif dan cepat kepada warga maupun wisatawan.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari BPBD Kota Denpasar, BBMKG Wilayah III Badung dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Provinsi Bali yang memberikan materi mengenai kebijakan penanggulangan bencana, potensi gempa dan tsunami, serta penyusunan rencana evakuasi. Dari hasil diskusi, disepakati beberapa langkah tindak lanjut, antara lain penetapan titik kumpul evakuasi dan pembentukan Tim Siaga Bencana Desa Sanur Kauh. Kegiatan ditutup dengan pelaksanaan simulasi gempa bumi dan tsunami yang diikuti oleh seluruh peserta sebagai bentuk latihan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana di wilayah pesisir tersebut.
#SalamTangguh
#SiapUntukSelamat
#bpbdbali
#btews
#KIE