BPBD Bali | Denpasar, 13 September 2025 - Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mulai mengguyur wilayah Provinsi Bali sejak Selasa dini hari, 9 September 2025. Akumulasi curah hujan yang tinggi dalam waktu yang relatif lama memicu terjadinya bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah di Bali. Laporan kejadian pertama kali diterima pada Rabu, 10 September 2025, pukul 02:34 WITA, dengan lokasi awal di Kabupaten Tabanan. Selanjutnya, bencana dilaporkan meluas ke beberapa wilayah lain, yakni Denpasar, Badung, Gianyar, Jembrana, Klungkung, Bangli, dan Karangasem.
Hingga pembaharuan data terakhir pada Sabtu, 13 September 2025, pukul 12.00 WITA, telah tercatat sebanyak 356 titik kejadian bencana, dengan dominasi banjir di 205 titik. Kota Denpasar menjadi wilayah dengan sebaran titik banjir tertinggi, yang berdampak signifikan terhadap gangguan aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Korban jiwa akibat bencana ini mencapai 17 orang dan sebanyak 5 orang masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan. Tercatat pula 149 orang mengungsi ke sejumlah posko pengungsian yang tersebar di Banjar Sedana Merta Ubung, Banjar Dakdakan Peguyangan, Banjar Kesambi Kesiman, Pulau Misol Denpasar dan Banjar Tohpati Kesiman Kertalangu. Selain itu telah didirikan pos dapur umum di Kabupaten Jembrana yang bertempat di Kantor BPBD Jembrana dan Pengambengan.
BPBD Provinsi Bali bersama seluruh stakeholder terkait terus bergerak cepat dalam melakukan upaya penanganan darurat, evakuasi, pendistribusian logistik dan pemulihan kondisi masyarakat yang terdampak. Koordinasi lintas sektor terus dilakukan untuk memastikan pelayanan optimal dan responsif terhadap situasi yang berkembang di lapangan.