Berita

Rapat Koordinasi Daerah Penanggulangan Bencana (Rakorda PB) Tahun 2023 di Provinsi Bali “Kolaborasi Membangun Resiliensi”

Rapat Koordinasi Daerah Penanggulangan Bencana (Rakorda PB) Tahun 2023

di Provinsi Bali

“Kolaborasi Membangun Resiliensi”

 

#semetonTangguh Pada hari Jumat, 28 April 2023, Badan Pananggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, beserta BPBD kabupaten dan kota se-Bali, melaksanakan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Penanggulangan Bencana Tahun 2023, di Ruang Rapat Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali. Tema Rakorda tahun ini “Kolaborasi Membangun Resiliensi”. Rakorda ini juga didukung oleh Siap Siaga sebagai mitra BPBD Provinsi Bali.

 Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali sekaligus Kepala BPBD Bali exofficio Dewa Made Indra hadir dan meresmikan Rakorda. Sekda Bali menyampaikan dalam sambuatannya tentang dua kata yang penting dari tema rakoda tahun ini, yaitu resiliensi dan  kolaborasi.

“Membangun resiliensi bukan sekadar kapasitas  respon semata, namun membangun  sebagai sebuah sistem sebagai tanggung jawab bersama seluruh BPBD se-Bali dan segenap pemangku kepentingan. Untuk membangun resiliensi diperkukan kekuatan kolaborasi. Kolaborasi ini meliputi kolaborasi multisektor, bersama sama bersinergi, sehingga pola kepimpinan kolaboratif di BPBD dibutuhkan untuk mempercepat tercapainya resiliensi,” jelas Sekda Bali.

Ia juga menegaskan dalam melakukan tahapan resiliensi ini membutuhkan tahapan panjang dimulai dari pengenalan resiko bencana, langkah-langkah yang harus dilakukan, mengajak masyarakat untuk bersama membangun resiliensi. Alasannya karena dalam resiliensi yang kuat, tangguh maka kapasitas respon yang benar dan tepat menjadi urusan pendukung didalamnya.

Selanjutnya Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin menyampaikan bahwa  kegiatan ini yang dilaksanakan setelah Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB)  bertujuan memperkuat kolaborasi dan sinergitas yang telah terbangun di BPBD Kab/Kota se-Bali, dengan harapan kekompakan, kesolidan, kebersamaan yang telah terjalin dapat dipertahankan. Tentunya, terlebih dengan  adanya  potensi  bencana multi hazard yang berjumlah 15 bencana di Pulau Bali. Oleh karena itu, lanjutnya, kita membutuhkan kesiapan bersama dalam penanggulangan bencana.    

Beberapa hasil dalam Rakorda tersebut adalah sebagai berikut :

a. BPBD se-Bali masih perlu penguatan sumberdaya, baik personil, peralatan dan anggaran untuk bisa meningkat kinerja yg lebih baik lagi kedepan.

b.  Rakorda juga berhasil merumuskan bahwa ada isu-isu strategis yg prioritas untuk ditingkatkan adalah :

Pengembangan sistem peringatan dini untuk seluruh masyarakat dan wisatawan. Saat ini 9 sirine Bali Tsunami Early Warning System (BTEWS) , untuk makin bisa diperluas dengan kolaborasi agar bisa dibangun sirine portable di tingkat desa dan dunia usaha, selain itu membangun aplikasi di HP

  Pengembangan Sertifikasi Kesiapsiagaan bencana (SKB) untuk dunia usaha khususnya di sektor pariwisata  sebagai bentuk perwujudan pariwisata aman dan nyaman terhadap bencana

 Penguatan pemenuhan layanan Standar Pelayanan Minimal (SPM)  urusan bencana.

Strategi untuk mewujudkan seluruh desa menjadi Desa Tangguh Bencana (destana).

c. Diskusi hal-hal yang berkaitan dengan manajemen kepagawaian terkait kebijakan reformasi birokrasi yg memangkas jabatan struktural. Termasuk isu-isu belum adanya dukungan tunjangan risiko untuk personil penanggulangan bencana (PB). Sementara itu relawan PB juga belum terlindungi dari asuransi risiko kerja padahal personil BPBD dan relawan setiap hari berhadapan dengan risiko kerja sangat tinggi.

d. Rakorda juga membahas upaya peningkatan pelayanan bantuan sosial pasca bencana yang selama ini sudah berjalan baik tetapi masih perlu upaya peningkatan kualitas layanan terutama dari sisi kecepatan pencairan bantuan

e. Dibahas juga masalah MoU dan PKS khususnya dalam Penanggulangan Bencana (PB). Peserta Rakorda sepakat bahwa peningkatan kolaborasi akan didukung melalui penyusunan dokumen MoU dan PKS antara Provinsi dengan Kabupaten/Kota maupun antar Kabupaten Kota.

 

Pelaksanaan Rakorda tahun ini dihadiri beberapa undangan dari sub koordinator Siap Siaga dan Kelompok Ahli Pembangunan Bidang Khusus Bidang Mitigasi dan Pengurangan Risiko Bencana. Mereka yang hadir mengharapkan kesolidan seluruh BPBD kab/kota dengan provinsi terus ditingkatkan serta saling meningkatkan kapasitas demi terus berkelanjutan edukasi, mitigasi ke seluruh lapisan masyarakat Bali dengan memahami potensi hingga ancaman bencana masing-masing daerah.

 

 #salamtangguh

#salamkemanusiaan

#resilensi

#rakordabali2023

#bpbd