Berita

GUBERNUR BALI MENGAPRESIASI KEGIATAN SIMPOSIUM ENHANCE/ BALI TERUS BERKOLABORASI MULTIHELIX DALAM INOVASI KESIAPSIAGAAN BENCANA

Kegiatan Enabling Humanitarian Attributes for Nurturing Community-based Engineering (ENHANCE) Asia Symposium merupakan kegiatan seminar panel yang dilaksanakan oleh ENHANCE Partners ((HCM University of transport, University of Dhaka, University of Warwick, University of Technology and Engineering Bangladesh, University of West Attica , ITB, UB, UGM) dan Universitas Udayana di Room Meeting Hall dr A.A Made Djelantik, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana (20/12/2022) dengan mengundang perwakilan beberapa instansi di Provinsi Bali dan universitas-universitas di Bali.


Acara dibuka oleh Wakil Dekan II dari Universitas Udayana, Bapak Dr. Sugita, dan Koordinator ENHANCE dari University of Warwick, Professor Georgia Kremmyda, yang menyatakan selamat datang pada acara ENHANCE dan sangat mengapresiasi kedatangan para delagasi, undangan dan partner dari ENHANCE yang berasal dari berbagai universitas di dunia.


Selanjutnya, Gubernur Bali yang diwakili oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali melakukan pemaparan dengan tema  Community-Based Development and Disaster Preparedness in Bali Province. Dalam paparan, Gubernur mengapresiasi agenda Simposium ENHANCE dan kesempatan yang diberikan untuk memaparkan Pembangunan Berbasis Masyarakat dan Kesiapsiagaan Bencana di Provinsi Bali. Berdasarkan kondisi geologis dan lokasi geografisnya, Bali merupakan daerah yang memiliki risiko terhadap 15 jenis ancaman bencana dari tingkat rendah hingga tinggi. Namun, Bali terus melakukan berbagai upaya/aksi Pengurangan Risiko Bencana yang selaras dengan program pemerintah pusat seperti Pembentukan Desa Tangguh Bencana, SPAB hingga penyusunan dokumen penanggulangan bencana seperti RPB dan KRB. Tidak hanya itu saja, Bali menjadi pelopor dalam kegiatan sertifikasi kesiapsiagaan bencana untuk dunia usaha dan juga melakukan kolaborasi multi-helix yaitu kolaborasi yang melibatkan unsur penta-helix (pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media dan akademisi) serta NGO, dan aliansi. 

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali juga mengemukakan bahwa untuk mendisiminasi pengetahuan kebencanaan untuk masyarakat Bali, Provinsi Bali juga melakukan pendekatan sistem Desa Adat yang beranama SIPANDU BERADAT untuk memasukan muatan mitigasi bencana di dalamnya. Dari segi inovasi, untuk menjawab keterbatasan tsunami early warning system di Bali, BPBD Provinsi Bali bersama dengan mitra menciptakan inovasi berupa sirine portable berbasis radio yang dapat menjadi solusi agar sirine tsunami dapat dijangkau oleh masyarakat luas.


Selanjutnya, Direktorat Jendral Bina Konstruksi Kementrian PU, Bapak Dr. Yudha Mediawan, memberikan beberapa informasi mengenai proyek strategis pengembangan infrastruktur di Bali seperti proyek Toll-Bali Mandara dimana proyek tersebut memiliki keunggulan  dalam bidang design dan juga manfaatnya baik secara langsung maupun tidak langsung ke masyarakat. 


Kemudian, pemaparan dari Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Bapak Dr. Raditya Jati, S.Si., M.Si., yang menampilkan presentasi mengenai _ TOWARDS NATIONAL SUSTAINABLE RESILIENCE 2045_ yang membahas review tengah tahun kegiatan PRB pada Sendai Framework, Bali Agenda for Resilience, Kebijakan dan Strategi Nasional, Praktik Baik dan Implementasi nasional, serta Ketangguhan yang berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan. 


Selanjutnya adalah acara pemaparan yang dilakukan oleh para ENHANCE Partner, masing-masing pembicara diberikan waktu sebanyak 10 menit untuk melakukan presentasi singkat mengenai perkembangan partnership mereka di ENHANCE serta menjelaskan praktik baik, implementasi, dan oengabdian para akademisi di bidang kemasyarakatan.


#SalamTangguh

#SiapUntukSelamat