REDAKSIBALI.COM - Gubernur Bali yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan kuliah umum dalam rangka Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Universitas Pertahanan di Provinsi Bali, di Gedung Wiswasabha Kantor Gubernur Bali, Senin (25/2).
Dalam paparannya, Sekda Dewa Indra yang didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali I Made Rentin menyampaikan bahwasannya dalam mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan krama dan gumi Bali, terutama dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana yang dapat mengancam keselamatan krama Bali dan lingkungannya baik yang disebabkan oleh manusia maupun alam,
Pemprov telah menetapkan berbagai kebijakan seperti melakukan deteksi dini dan antisipasi dini terjadinya tsunami. Dalam upaya meminimalisir korban bencana, maka diperlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Berbagai upaya deteksi dini dan antisipasi dini bencana dilakukan Pemprov Bali diantaranya dengan mendirikan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops), melakukan pendataan daerah yang rawan tsunami khususnya di Bali Selatan, memasang sirine peringatan dini tsunami di sembilan titik di Bali serta menggandeng pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk waspada bencana.
“Mitigasi kebencanaan terus kita perkuat untuk mengurangi resiko atau dampak yang ditimbulkan bencana khususnya bagi penduduk, pengetahuan masyarakat bagaimana menghadapi dan menanggulangi resiko terjadinya bencana alam juga terus kami tingkatkan, “ imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Sekda Dewa Indra juga memaparkan upaya pencegahan konflik di Bali dengan berdasar kepada kearifan lokal yang bersumber dari ajaran agama Hindu seperti Wasudewa Kutumbakam, Menyama Braya, Paras Paros Sarpanaya serta Tat Twam Asi.
KKDN Universitas Pertahanan yang berlangsung di Bali dari tanggal 24 Pebruari – 1 Maret 2019 ini, diikuti sekitar 78 Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Pertahanan dari Program Studi Bencana, Konflik dan Maritim.
Pemprov telah menetapkan berbagai kebijakan seperti melakukan deteksi dini dan antisipasi dini terjadinya tsunami. Dalam upaya meminimalisir korban bencana, maka diperlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Berbagai upaya deteksi dini dan antisipasi dini bencana dilakukan Pemprov Bali diantaranya dengan mendirikan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops), melakukan pendataan daerah yang rawan tsunami khususnya di Bali Selatan, memasang sirine peringatan dini tsunami di sembilan titik di Bali serta menggandeng pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk waspada bencana.
“Mitigasi kebencanaan terus kita perkuat untuk mengurangi resiko atau dampak yang ditimbulkan bencana khususnya bagi penduduk, pengetahuan masyarakat bagaimana menghadapi dan menanggulangi resiko terjadinya bencana alam juga terus kami tingkatkan, “ imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Sekda Dewa Indra juga memaparkan upaya pencegahan konflik di Bali dengan berdasar kepada kearifan lokal yang bersumber dari ajaran agama Hindu seperti Wasudewa Kutumbakam, Menyama Braya, Paras Paros Sarpanaya serta Tat Twam Asi.
KKDN Universitas Pertahanan yang berlangsung di Bali dari tanggal 24 Pebruari – 1 Maret 2019 ini, diikuti sekitar 78 Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Pertahanan dari Program Studi Bencana, Konflik dan Maritim.
Dengan pelaksanaan KKDN ini diharapkan para mahasiswa dapat mengimplementasikan teori–teori keilmuan yang didapat selama perkuliahan dengan kondisi di lapangan untuk selanjutnya dijadikan landasan pijak dalam pengambilan keputusan.*hpb
Sumber : http://www.redaksibali.com/2019/02/terima-kkdn-universitas-pertahanan.html?m=1