17 Maret 2022, BPBD Provinsi Bali mengikuti Forum Group Discussion (FGD) tentang Satgas Oksigen bersama Universitas Gajah Mada (UGM). FGD dihadiri oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali, RS. Bali Mandara, RS. Wangaya, BPBD Provinsi Bali dan PT Samator.

UGM melaksanakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode FGD. Peserta yg hadir diharapkan dapat memberikan informasi-informasi terkait penelitian. Acara ini dibuka dan dipandu oleh dr. Bella Dona dan Madelina dari UGM.

Diskusi ini membahasa kasus-kasus yang terjadi saat gelombang kedua Covid-19 di Bali. Satgas Oksigen yang dibentuk sebelumnya bulan Juli 2021 mempunyai tugas memantau ketersediaan, menghitung kebutuhan, mengambil alih pembagian oksigen kpd RS, koordinasi dgn penyedia oksigen, dan mencari donatur oksigen. Ketika pandemi gelombang kedua, baik dari RSBM maupun RS Wangaya mengalami kesulitan karena lambatnya pasokan oksigen dibandingkan saat kondisi normal. kondisi tersebut dikarenakan kebutuhan meningkat tajam sementara produksi tidak dapat memenuhi sehingga satgas oksigen mengambil alih pembagian oksigen ke setiap Rumah Sakit.

Satgas Oksigen mengadopsi rumusan perhitungan kebutuhan oksigen dari Kemenkes dan dibantu oleh aplikasi Inventory Oxygen. Selain itu, tim Satgas oksigen juga melakukan pengecekan ganda ke masing-masing faskes untuk memastikan kesesuaian persediaan oksigen dengan data kebutuhan yang dimasukkan ke dalam aplikasi. Dalam operasional satgas oksigen, Dinas Kesehatan Provinsi Bali bertugas untuk memastikan dan menghitung ulang ketersediaan oksigen. BPBD Provinsi Bali bertugas untuk memfasilitasi setiap kegiatan Satgas. Dinas Perhubungan Provinsi Bali berkolaborasi dengan TNI/Polri ikut membantu serta mengawal dalam pendistribusian oksigen.