Berita

PEMETAAN DAMPAK CUACA EKSTRIM DENGAN DRONE DAN OPENSTREETMAP DI KABUPATEN JEMBRANA

Denpasar, Senin 12 Desember 2022 Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jembrana membuka secara resmi kegiatan Rapat Diskusi Hasil dan Pembelajaran Pemetaan Dampak Cuaca Ekstrim di Gedung Kesenian Bung Karno Jembrana. 


Acara yang dimulai pukul 13.00 wita membahas beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pemetaan menggunakan drone. Tahap pertama berupa tahap perencanaan meliputi koordinasi, menentukan cakupan kegiatan yang dilakukan (Pemetaan menggunakan drone dan Pemetaan Partisipatif menggunakan OpenStreetMap, dengan penentuan cakupan wilayah dan waktu pelaksanaan. Kemudian tahapan persiapan meliputi penyediaan data awal, surat perijinan untuk air nav dan angkatan udara, tasking manager open street map, koordinasi lokasi penerbangan dan persiapan drone. Serta tahap pelaksana kegiatan meliputi pemetaan dengan drone dan pemetaan partisipatif dengan OpenStreetMap.


Septian Firmansyah selaku Co-Founder Sky Volunteer menjelaskan, kegiatan sky volunter dalam proses penanggulangan bencana khususnya di Kabupaten Jembrana telah dilaksanakan dengan melakukan pemetaan di areal sungai Biluk Poh. Pemetaan dilakukan menggunakan drone dengan tipe Fix wing karena memiliki kemampuan yang lebih cepat lagi dalam akusisi data dan hasil resolusi spasial sebesar 10 cm. Lebih lanjut Harry Mahardhika selaku Disaster Service Manager Open Mapping Hub Asia Pasifik memaparkan proses Pemetaan Partisipatif pada daerah aliran sungai Biluk Poh dengan Tasking Manager pada OpenStreetMap dengan bantuan 157 kontributor dari berbagai negara.


Kegiatan yang juga dihadiri oleh BPBD Provinsi Bali ini akhirnya menghasilkan rekomendasi/tindak lanjut yang diharapkan diantaranya BPBD Jembrana harus memiliki peta rawan bencana dan Pemetaan harus update untuk area yang terdampak bencana. Kemudian memiliki database peta yang dapat diakses oleh instansi terkait serta adanya pelatihan pemetaan lebih lanjut.