Berikut infografis data kejadian bencana di Provinsi Bali selama periode 1–28 Februari 2025. Tercatat 8 kejadian bencana, terdiri dari 7 cuaca ekstrem dan 1 kebakaran gedung dan pemukiman dengan estimasi kerusakan sebesar Rp1.159.680.000. Cuaca ekstrem terjadi di Kabupaten Jembrana pada (05/02) merusak 1 rumah dengan kerugian Rp8.000.000, di Kabupaten Buleleng pada (08/02) merusak 5 rumah dengan kerugian Rp52.000.000, di Kabupaten Badung pada (09/02) merusak 14 rumah, 6 bangunan pura dan 1 satuan pendidikan dengan kerugian Rp706.000.000, di Kabupaten Buleleng pada (09/02) merusak 9 rumah dengan kerugian Rp81.000.000, di Kabupaten Jembrana pada (09/02) merusak 27 rumah dengan kerugian Rp12.680.000, di Kabupaten Karangasem pada (09/02)3 korban jiwa dan 6 orang luka-luka dan di Kabupaten Karangasem pada (12/02) merusak 1 rumah dengan dan 1 korban jiwa. Kebakaran gedung dan pemukiman di Kota Denpasar pada (08/02) merusak 5 rumah dengan kerugian Rp300.000.000.
Selain itu, penanganan kejadian/musibah oleh BPBD kabupaten/kota se-Bali selama Bulan Februari 2025 dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Pohon tumbang (191/50,0%)
2. Hujan deras dan angin kencang (71/18,6%)
3. Tanah longsor (60/15,7%)
4. Bangunan roboh (22/5,8%)
5. Banjir (10/2,6%)
6. Distribusi air bersih (7/1,8%)
7. Penanganan lainnya (6/1,6%)
8. Kebakaran gedung & pemukiman (4/1%)
9. Bangunan rusak (4/1%)
10. Senderan roboh/jebol (4/1%)
11. Jalan jebol (2/0,5%)
12. Abrasi/gelombang pasang (1/0.3%)
Perhitungan jumlah kejadian bencana per bulan Februari 2025 mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Standar Data Kejadian dan Dampak Bencana Nomor 7 Tahun 2023 BNPB yang mencantumkan ambang batas kejadian bencana.
Hingga Dasarian III Februari 2025 Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Dasarian yang dikirim BMKG menyatakan Bali berada pada musim hujan. Waspada curah hujan tinggi sertai angin kencang di beberapa tempat yang mengakibatkan Bencana Hidrometorologi seperti banjir dan longsor. Mari tingkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan untuk Bali yang tangguh bencana!
