Berita

BPBD Bali dan Jejaring Penanggulangan Bencana, Bersiap Diri Menghadapi Anomali Cuaca

Bali saat ini mengalami anomali cuaca dan akan memasuki awal musim penghujan. Untuk itu perlu koordinasi antar stakeholder dan masyarakat  untuk melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi bencana alam hidrometerologi, seperti banjir, tanah longsor.  Pentingnya pemahaman dan pengetahuan mengenai kondisi perkiraan hujan sangat dibutuhkan melihat masih banyak  masyarakat belum mengetahui bagaimana bencana yang akan dihadapi saat musim hujan.  

Salah satu bentuk sinergi adalah dengan melakukan Rapat Koordinasi Menghadapi Anomali Cuaca di Bali.   Pertemuan  dibuka dan dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali  I Made Rentin. Diawali dengan penyampaian terimakasih atas kehadiran seluruh undangan dari jejaring penanggulangan bencana, dengan harapan terjalin  koordinasi yang baik  dan  berkelanjutan.

BMKG menyampaikan paparan mengenai anomali keadaan cuaca di provinsi Bali saat ini mengalami kemunduran dalam musim hujan. Puncak hujan akan terjadi pada bulan Maret. BMKG selalu melakukan update di media sosial maupun alat komunkasi lainnya untuk menyampaikan kondisi dan keadaan prakiraan hujan yang terjadi di Bali. Dengan menggunakan satelit maupun radar. Intesitas hujan saat ini banyak terjadi di bali bagian tengah dan utara. Kondisi ini mengakibatkan ketimpangan di daerah lain yang belum merasakan hujan.  Diprediksi Desember akhir seluruh kabupaten kota di bali sudah memasuki musim hujan secara keseluruhan. 

Komponen stakeholder maupun LSM bersama-sama menyikapi atau mencegah bencana yang akan dihadapi dari musim hujan tersebut. Selain itu stakeholder mampu membantu dalam menyampaikan informasi-informasi terkini yang akurat dan terpercaya. Harapannya, masyarakat mengetahui kondisi hujan maupun dampak hujan saat ini yang terjadi di Bali. 

12 Desember 2019
Tim Pusdalops PB